MUARABUNGO,Untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme yang berpeluang untuk masuk ke wilayah Kabupaten Bungo. Pemkab Bungo, Polres dan Satpol PP merazia sejumlah hotel dan wisma. Dalam penyisiran petugas tersebut tidak ditemukan orang yang dicurigai sebagai terorisme.
Kapolres Bungo AKBP Yassir melalui Kabag Binamitra Kompol Iwan mengatakan bahwa razia yang dilakukan itu adalah untuk mengantipasi adanya penduduk yang tidak terdaftar atau tidak memiliki izin tinggal. Selain itu, juga merupakan antisipasi untuk menjaga kemungkinan adanya peluang pelaku pengeboman.
Meskipun peristiwa pengeboman berada di Jakarta. Namun, upaya antisipasi untuk menjaga-jaga jangan sampai terjadinya hal tersebut juga perlu dan penting untuk dilakukan.
Selain penyisiran dan razia yang menjaring para pendatang yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) atau pendatang tidak memiliki izin tinggal. Razia itu juga sekaligus akan menjaring para pekerja seks komersial dan masyarakat yang melakukan tindakan kriminal dalam wilayah Polres Bungo.
“Razia akan digelar kembali pada waktu yang belum dapat dipastikan, hingga situasi kondusif dan aman. Antisipasi yang dilakukan akan tetap berjalan, salah satunya dalam lingkup terkecil yaitu RT,” katanya.
Ketua RT, katanya, harus mengetahui warganya yang terdaftar, pendatang yang tidak memiliki kartu identitas. “Tim gabungan akan tetap menggelar razia kembali untuk tetap mengantisipasi warga pendatang yang tidak memiliki tanda pengenal, dan tetap mengantisipasi untuk menjaga wilayah Bungo dari pelaku terorisme,” ungkapnya.
Dalam razia itu, Polres menurunkan 50 personelnya dibantu 30 dari Satpol PP. Tim dibagi dua untuk menyisir Hotel Swarna Bhumi, Flamboyan, Merlin Mini, Ayudia Pala, Bungo, One, Saudara SKB, Wiltop, dan Ayudia Pala 2. Selanjutnya, tim kedua menyisir Hotel Indra, Pelangi, Nora, Anda, Bunda, Semagi, Wisma Samping MTQ, Wisma Lintas, dan Wisma Kadirun.
Di Hotel Wiltop, petugas menemukan sejumlah wanita dengan dandanan menor dan seksi. Mereka termasuk dalam target razia tanda pengenal. Setelah diperiksa kartu pengenalnya, tenryata sebagian besar pendatang dari luar.
Saat menyisir di room, pengunjung hotel yang sedang asyik menikmati malam dengan minuman keras beralkohol, seperti mengetahui adanya razia yang digelar. Sehingga, pada saat akan melakukan penggerebekan di room tersebut, tidak menemukan pemilik barang bukti.
Saat penyisiran di Hotel Bungo, ada satu tamu hotel yang memiliki peralatan komunikasi yang dikhawatirkan merupakan alat-alat pengeboman. Namun saat diinterogasi, seluruh peralatan serta pemilik peralatan tersebut merupakan karyawan sebuah perusahaan telekomunikasi. (*)
Sumber:http://www.jambi-independent.co.id
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !