Kerusakan hampir di seluruh ruas jalan di Provinsi Jambi diakibatkan tingginya mobilitas truk bermuatan lebih, seperti truk bermuatan batubara dan Crude Palm Oil (CPO) yang hingga mencapai lebih dari 40 ton .
Asari Safil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Front 98 Jambi kepada Pelita, Selasa (13/4-2010) mengatakan, tingginya mobilitas truk bermuatan lebih yang melintas di hampir seluruh ruas jalan di Provinsi Jambi telah menjadi penyebab kerusakan ruas jalan.
Tetapi ironisnya, kata Asari, hingga saat ini belum ada tindakan tegas yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi dalam hal ini Dinas Perhubungan untuk menghentikan truk bermuatan lebih tersebut.
Menurut dia, kalau truk bermuatan hingga mencapai 40 ton itu terus dibiarkan beroperasi melintasi ruas jalan di daerah ini, ruas jalan di Provinsi Jambi yang hanya mampu menahan beban 8 ton akan rusak parah.
Bahkan, Asari memprediksikan, untuk tidak terlalu lama lagi, ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Bungo-ke Kota Jambi akan sulit dilalui, sehingga bukan tidak mungkin kalau saat ini jarak tempuh hanya cukup empat jam bisa mrnjadi 10 jam lebih kalau truk bermuatan lebih itu tidak segera dihentikan.
Sikap tegas untuk menghentikan truk bermuatan lebih tersebut tentunya harus diawali dengan sikap tegas Gubernur Jambi Drs H Zulkifli Nurdin. Sebab menurut Asari, sudah menjadi suatu kebiasaan pejabat setingkat kepala dinas baru merasa kebakaran jenggot kalau atasannya yang terlebih dahulu melakukan aksi.
Disamping itu, Asari juga mengatakan, eksploitasi penambangan batubara di sejumlah daerah di Provinsi Jambi, seperti yang sekarang ini sedang berlangsung di Kabupaten Bungo tidak memberikan kontribusi yang berarti bagi daerah.
Justru, kata Asari, aktivitas penambangan batubara itu hanya merugikan keuangan daerah karena terserap untuk terus menerus memperbaiki ruas jalan yang mengalami kerusakan, dan selanjutnya akan berdampak mensengsarakan rakyat. (nf)
Sumber: http://www.hupelita.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !