MUARA BUNGO, TRIBUN - Jembatan timbang yang berada di simpang Jambi - Muara Bungo, kini telah beralih fungsi menjadi tempat usaha beberapa pedagang. Hal ini membuat anggota DPRD Bungo mempertayakan status jembatan timbang tersebut.
Pantaun Tribun, Minggu (3/10) di jembatan timbang tersebut, terlihat banyak tukang ojek yang mangkal. Di sana juga terdapat satu warung yang posisinya tepat di dalam kantor. Tidak hanya warung, di dalam kantor timbang tersebut juga berdiri sebuah bengkel motor, yang berada di samping kiri warung.
Bukan hanya itu, bekas kantor timbangan ini seperti telah dijadikan rumah, karena pada bagian belakangnya juga terlihat seperti ada tempat untuk memasak.
Seorang pekerja di bengkel yang menolak menyebutkan namanya mengatakan, ia tidak ingat lagi kapan membuka usaha di sana. Namun katanya, ia telah mendapat izin dari dinas perhubungan. Hanya saja tidak jelas dinas perhubungan yang mana yang dimaksud, kabupaten atau provinsi.
"Ya kami telah lama buka bengkel ini. Tapi kami dapat izin dari dinas perhubungan," katanya.
Terkait beralih fungsinya kantor timbangan itu, anggota DPRD dari fraksi Demokrat, Syaiful Acik Bilal mempertanyakan keberadaan pedagang yang jualan di jembatan timbang, simpang Jambi. Pasalnya, meski jembatan tersebut tidak lagi dimanfaatkan, namun cukup merusak pemandangan. Dengan demikian keberadaan mereka tergolong illegal.
"Bagaimana status mereka kok sampai jualan di jembatan timbang," katanya.
Dikatakannya, meski jembatan tersebut dikelola langsung oleh dinas perhubungan provinsi, namun Dishub Bungo harus melakukan koordinasi. Apalagi dengan adanya pedagang tersebut, maka Dishub Bungo harus segera memberitahukan pihak provinsi.
Untuk berita lebih lengkap silahkan kunjungi web sumbernya: http://www.tribunjambi.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !