Tak MIliki Izin, RSI Berhenti Beroperasi

Senin, 01 Juni 2009 | Jambiekspres
MUARABUNGO - Karena belum memiliki izin, Rumah Sakit Islam (RSI) Muara Bungo yang berlokasi di Jalan Angso Duo terpaksa berhenti beroperasi.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, dr.Suhaimi. Menurut Suhaimi, hinga saat ini RSI Muara Bungo belum mengantongi izin, tetapi sudah pernah beroperasi sebagai klinik namun diminta tidak beroperasi sebagai RS.

”Rumah Sakit Islam Muara Bungo belum mempunyai izin sebagai rumah sakit dan boleh beroperasi tapi hanya sebagai klinik dan tidak boleh sebagai Rumah Sakit karena belum ada izin sebagai rumah sakit,” sebut dr.Suhaimi di ruang kerjanya kemarin kepada wartawan.

Sementara di RSI Muara Bungo, sejak beberapa hari ini terlihat tutup alias tak beroperasi. Menurut Sarifuddin Lubis, Rumah Sakit Islam tersebut baru sekitar satu minggu ini tak beroperasi. Alasannya karena saat ini sedang dalam masa transisi kepengurusan.

”Masa jabatan saya sebagai Direktur RSI ini sejak Maret lalu sudah berakhir dan rumah sakit ini baru satu minggu ini tak beroperasi karena kepengurusannya sedang dalam transisi. Saat diminta siapa yang mau menjadi Direkturnya banyak yang menolak, karena itu sekarang kita sedang mencari orang yang memang benar-benar mau memimpin RSI ini,” ujar Syafrudin Lubis, kemarin.

Dikatakanya bahwa dirinya tidak mungkin lagi, karena jabatan yang saya emban saat ini cukup banyak yakni sebagai Direktur BUMD Bungo Dani Mandiri, juga mengurus managemen Wiltop, juga di klinik Bungo Medika, dan Ketua Muhammadiyah.

Ditanya soal izin RSI belum ada sebagaimana disampaikan Kadis Kesehatan Bungo, dr.Suhaimi menurut Sarifuddin Lubis, sebenarnya RSI sudah mengurus izin ke Jambi, tapi masih ada persayaratan yang harus dilengkapi.

”Hanya persayaratan saja kurang. Menurut pihak di Jambi menjelang izin keluar, tak apa-apa sambil beroperasi, namun masih ada kekurangan persayaratan yang harus dilengkapi, dan kalaupun nantinya persayaratan untuk menjadi Rumah Sakit Islam tidak bisa kita penuhi maka rencananya jadi balai pengobatan rawat inap saja ataupun sama juga dengan klinik,” tukasnya.(kta)

Sumber:www.jambiekspres.co.id